https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYEvTauTmBcxoV5GQkmp-RVfsZKWJRB8oXL3uSsp6J0TbCP5Y7z_AlPHXhP3d2swUF9i1bPIpb6w3SrxMklvhR-O3uJfmRqzMgY2JyGVHq37IDH4lTGsKJJY7lAIEzhXnjIhiRMzlTsYQa/s288/topnavbar-c1.png' 4.bp.blogspot.com -->
Facebook Twitter Friendfeed
Gratis berlangganan artikel Yudha Creation via mail, join sekarang!

Minggu, 16 Januari 2011

METODE CERAMAH DALAM PEMBELAJARAN

Yang dimaksud dengan ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, pengajar dapat menggunakan alat bantu seperti gambar-gambar. Tetapi metode utama, berhubungan antara pengajar dengan pembelajar ialah berbicara. Peranan dalam metode ceramah adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan oleh pengajar.

Ceramah wajar dipergunakan

1.    Kalau pengajar akan menyampaikan fakta (kenyataan) atau pendapat dan tidak, terdapat bahan bacaan yang merangkum fakta atau pendapat yang dimaksud.
2.    Kalau pengajar harus menyampaikan fakta kepada pembelajar yang besar jumlahnya atau karena besarnya kelompok pendengar sehingga metode-metode yang lain tidak mungkin dapat dipergunakan.
3.     Kalau pengajar adalah pembicara yang bersemangat dan akan rnerangsang pembelajar untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan.

Dalam metode Ceramah Organisasi kelas sederhana

Dengan ceramah, persiapan satu-satunya bagi pengajar adalah buku catatanya. Pada seluruh jam pelajaran ia berbicara sambil berdiri atau kadang-kadang duduk. Cara ini paling sederhana dalam pengaturan kelas, jika dibandingkan dengan metode demonstrasi di mana pengajar harus membagi kelas ke dalam beberapa kelompok, ia harus merubah posisi kelas dan sebagainya.

Kelemahan metode ceramah

1.    Pengajar tak dapat mengetahui sampai di mana pembelajar telah mengerti pembicaraannya. Kadang-kadang pengajar beranggapan bahwa bila pembelajar duduk diam mendengarkan atau sambil mengangguk-anggukkan kepala, berarti pembelajar telah mengerti. Padahal anggapan tersebut sering meleset; walaupun, pembelajar menunjukkan reaksi seolah-olah mengerti, akan tetapi pengajar tidak mengetahui sejauh mana penguasaan pembelajar terhadap pelajaran itu. Oleh karena itu segera setelah ia berceramah, harus diadakan evaluasi, misalnya dengan tanyajawab.

2.    Kata-kata yang diucapkan pengajar, ditafsirkan lain oleh pembelajar. Dapat terjadi bahwa pembelajar niemberikan pengertian yang berlainan dengan apa yang dimaksud oleh pengajar. Kiranya perlu kita sadari bahwa tidak ada arti yang mutlak bagi setiap kata tertentu. Kata kata yang diucapkan hanyalah bunyi yang disetujui penggunaanya dalam suatu masyarakat untuk mewakili suatu pengertian. Misalnya: kata modul, bagi mahasiswa UT, pengertiannya adalah salah satu bentuk bahan belajar yang berujud buku materi pokok. Sedangkan bagi-para astronot, modul diartikan sebagai salah satu komponen dari pesawat luar angkasa.Itulah sebabnya maka setiap anak harus membentuk perbendaharaan bahasanya berdasarkan pengalaman hidupnya sehari-hari. Selama ada persamaan pendapat antar pembicara dengar pendengar untuk mengerti maksud pembicara.Bila pengajar menggunakan kata-kata yang abstrak seperti “kepribadian”, “kesusialaan”, “keadilan”, mungkin bagi setiap anak pengertiannya tidak sama atau sangat kabur untuk mengartikan kata-kata itu. Lebih-lebih lagi bila kata-kata itu dirangkaikan dalam suatu kalimat, akan semakin banyaklah kemungkinan salah tafsir arti pembicaraan pengajar. Itulah sebabnya seringkali pembelajar sama sekali tidak sapat memperoleh pengertian apapun dari pembicaraan pengajar. Maka bila pengajar ingin menjelaskan sesuatu yang kiranya masih asing bagi anak, pengajar dapat menyertakan peragaan dalam ceramahnya. Peragaan tersebut dapat berbentuk benda yang sesungguhnya, model-model dari benda, menggambarkan dengan bagan atau diagram di papan tulis

Batas batas kemungkinan metode ceramah
1.    Pengajar tidak dapat mengetahui sampai di mana murid telah mengerti (memahami) yang telah dibicarakan.
2.    Pada pembelajar dapat terbentuk konsep yang lain dari pada kata-kata yang dimaksudkan oleh pengajar tersebut

Bagaimana mempersiapakan ceramah yang berdaya guna?

Langkah-langkah di bawah ini pada umumnya merupakan langkah yang dapat mempertinggi hasil metode ceramah.
1.    Rumuskan tujuan khusus yang hendak dipelajari oleh pembelajar.
2.    Setelah menetapkan tujuan, hendaklah diselidiki apakah .metode ceramah benar-benar merupakan metode yang sangat pada tempatnya.
3.    Susuanan bahan ceramah yang benar-benar perlu diceramahkan.
4.    Pengertian yang dapat dijelaskan dengan alat atau dengan uraian yang tertentu harus ditetapkan sebelumnya
5.    Tangkaplah perhatian siswa dan arahkan pada pokok yang akan diceramahkan.
6.    Kemudian usahakan menanam pengertian yang jelas. Hal ini biasa dilaksanakan dengan melalui beberapa jalan misalnya : Pertama, pengajar memberikan ikhtisar ringkas mengenai pokok-pokok yang akan diuraikan. Kedua, pengajar menguraikan pokok tersebut dan akhirnya menyimpulakan pokok-pokok penting dalam pembicaraan itu.
7.    Adakan rencana penilaian. Teknik evaluasi yang wajar digunakan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan-tujuan khusus itu perlu ditetapkan.

10 saran untuk memperbaiki metode ceramah

Ceramah adalah sebuah metode belajar yang paling disukai, tetapi apakah ini memiliki tempat pada lingkungan belajar yang aktif? Ceramah yang terlalu sering tidak akan efektif. Karenanya bangunlah daya tarik terlebih dahulu, memaksimalkan pengertian dan ingatan, libatkan siswa selama ceramah, dan beri penguatan pada apa yang telah disajikan
Membangun minat
1.    kemukakan cerita atau visual yang menarik. Sajikan anekdot, cerita fiksi, kartun atau grafik yang dapat memenuhi perhatian peserta didik terhadap apa yang anda kerjakan
2.    buatlah kasus masalah, kemukakan suatu masalah di sekitar ceramah yang anda sampaikan
3.    tes pertanyaan, berilah peserta didik sebuah pertanyaan, untuk mencari tahu apakah mereka sebelumnya telah memiliki sedikit pengetahuan tentangnya sehingga mereka akan termotivasi untuk mendengarkan ceramah anda

Memaksimalkan pemahaman dan ingatan

1.    headlines, beri poin-poin utama pada kata-kata kunci yang berfungsi sebagai sub hiding verbal atau alat bantu ingatan
2.    contoh dan analogi, kemukakan ilustrasi kehidupan nyata mengenai gagasan dalam ceramah dan jika mungkin buatlah perbandingan antara materi anda dan pengetahuan dengan pengalaman yang telah peserta didik alami
3.    alat bantu visual, gunakan flip-chart, transparansi, handout singkat dan demonstrasi yang membantu siswa melihat dan mendengarkan apa yang anda katakan
Melibatkan peserta didik selama ceramah
1.    tantangan spot, hentikan ceramah secara periodik dan tantanglah peserta didik untuk memberi contoh dari konsep yang disajikan untuk menjawab pertanyaan kuis spot
2.    latihan-latihan yang memperjelas, seluruh penyajian, selingi aktifitas-aktifitas singkat yang memperjelas poin-poin yang anda buat
Memberi daya penguat ceramah
1.    Aplikasi masalah, ajukan masalah atau pertanyaan pada peserta didik untuk diselesaikan dengan didasarkan pada informasi yang diberikan waktu ceramah
2.    review / mengulas siswa, perintahkan siswa untuk saling mengulas ceramah satu dengan yang lainnya, atau berilah mereka tes ulasan dengan menskor sendiri

Artikel Terkait



0 komentar:

Posting Komentar

Bagi Rekan-rekan sekalian silahkan comment.
Pilih Name/Url . isi dengan nama anda. Kami akan berusaha untuk lebih baik.
Terima kasih sudah berkunjung..